Senin, 02 Juni 2014


contoh pembuatannya :


CURRICULUM VITAE
( DAFTAR RIWAYAT HIDUP )

Nama                                      :  Amanda  Yuliana
Jenis Kelamin                       :  Perempuan
Tempat Lahir                                    :  Nganjuk ( Jawa Timur )
Tanggal Lahir                        :  08 Juni 1994
Alamat                                   :  Komp. Sahara Asri No.16/B, Sei-Sipai-Martapura
Warga Negara                       :  Indonesia
Telephone                             :  +6281807405931
Email                                      :  amandayuliana891@gmail.com
Facebook                               :  amanda_yuliana@london.com
Website                                  :  amandanaturegreen.blogspot.com
Pin BBM                                :  79488F05
Tinggi & Berat Badan          :  145 cm & 48 kg
Anak ke -                               :  Anak Pertama ( Tunggal )
Golongan Darah                   :  -0-
Status                                     :  Mahasiswa ( Belum Kawin / Single )
Agama                                    :  Islam
Cita – Cita                             :  Mencapai target S2 dan Bekerja di Perusahaan / Bank
Pendidikan                            :  S1 Kehutanan – Universitas Lambung Mangkurat

Data Orang tua
1.      Ayah                           :  H. M. Khairul Anas, S.Pd
2.      Ibu                              :  Hari Yuliati, A.Md
Pekerjaan
1.      Ayah                           :  Wiraswasta
2.      Ibu                              :  Wiraswasta

Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Formal               :
1.      SD Negeri II Bejijong ( Kec. Trowulan Kab. Mojokerto, Jawa Timur )
Tahun 2000 s/d 2006.
2.      RSBI ( Rintisan Sekolah Berbasis Internasional ) SMP Negeri IV Pare ( Kec. Pare Kab. Kediri, Jawa Timur )
Tahun 2006 s/d 2009.
3.      SBI ( Sekolah Berbasis Internasional ) SMA Negeri 1 Gurah, ( Kec. Gurah Kab. Kediri, Jawa Timur )
Jurusan IPA ( ILMU PENGETAHUAN ALAM )
Tahun 2009 s/d 2012.
4.      UNIVERSITAS NEGERI LAMBUNG MANGKURAT – FAKULTAS KEHUTANAN
Program Reguler S1, Program Studi Kehutanan, Minat Teknologi Hasil Hutan Tahun 2012.
( BANJARBARU – KALIMANTAN SELATAN )

Pengalaman Organisasi & Akademik
1.      Sekolah Dasar  ( SD )
·        Ketua kelas dari kelas 5 s/d 6
·        Pemimpin Upacara setiap hari senin
·        Lomba Olahraga ( Tolak Peluru ) Juara Harapan II Se-Kecamatan Trowulan, Tingkat SD
·        Lomba Baca Puisi Tingkat Se-Kabupaten Mojokerto, Tingkat SD & SMP
·        Lomba Cerdas Cermat Juara II Kreativitas Seni Se-Kabupaten Mojokerto, Tingkat SD
·        Aktif  kegiatan ekstrakulikuler sekolah ( Pramuka )
·        Aktif  kegiatan 17 Agustus, lomba menyanyi dangdut anak juara 1
2.      Sekolah Menengah Pertama  ( SMP )
·        Sekertaris OSIS SMP, kelas VII B
·        Bendahara Pramuka SMP, kelas VII B
·        Aktif  Ekstrakulikuler Pramuka Muda
·        Aktif  Organisasi Museum pelestarian peninggalan sejarah Mojokerto
Seperti : Pendopo Agung, Candi Brahu, Candi Gentong, Candi Minak Jinggo, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, Candi Wringin Lawang, Reco Lanang, Pemandian Ubalan, Siti Inggil, Kolam Segaran, Makam Ratu Kencana Wungu, Makam Damar Wulan, Masjid Agung Al-Fattah

3.      Sekolah Menengah Akhir ( SMA )
·        Sekertaris I OSIS SMA, kelas X A
·        Humas ( Hubungan Masyarakat ) OSIS SMA, kelas IPA XI A
·        Peringkat 9 dari 41 Siswa Reguler ( kelas X A, semester 1 )
·        Rangking 6 dari 40 Siswa Reguler ( kelas X A, semester 2 )
·        Kegiatan ekstrakulikuler PRAMUKA ( BANTARA )
·        Anggota Muda Pembina Pramuka Tunas Kelapa, kelas IPA XII – XIII A
·        Aktif  kegiatan TANG ( Teater Anak SMA Negeri 1 Gurah )
·        Juara 1 Vokal Paduan Suara ( Nyiur Kelapa, Surabaya dan Layang Swara )
·        Jujitsu ( Karate Jepang )
·        Palang Merah Remaja ( PMR )
·        Juara II Seni Tari Kreasi ( Tari Caping ) Se-Kecamatan Gurah tingkat SMA
·        Duta Donor Darah, Siswa SMA Teladan Se-Kabupaten Kediri Tingkat SMA Sederajat
·        Olimpiade MIPA 2010 Se-JATIM BALI TERBUKA. UNIV. BRAWIJAYA
·        Olimpiade Sains Nasional ( OSN ) SMA Bidang Biologi Tahun 2011 Tingkat Kabupaten Kediri,  Menerima Piagam Penghargaan
·        State Senior High School 1 Gurah Collaborated With Effective English Conversation Course ( EECC ) PARE, level VERY GOOD
·        English Course UPTD SBI SMAN 1 Gurah, level VERY GOOD
·        Nilai Mata Pelajaran Bahasa Jepang Terbaik Juara 1 Se-Kecamatan Gurah
·        Nilai Mata Pelajaran Terbaik Budi Pekerti dengan nilai 8.00
·        Lulus Ujian Nasional Terbaik Wakil 3 dengan Nilai UN 8,20
·        Nilai Ujian Nasional Matematika Terbaik Wakil 2 dengan Nilai 9,75
·        Nilai Ujian Nasional Biologi Terbaik Juara II dengan Nilai 9,75

4.      Universitas ( Fakultas Kehutanan )
·        Menerima Beasiswa APBN 2014
·        Duta Mahasiswa 2014 Kalimantan Selatan ( Finalis )
·        Mapala Sylva ( Peta Kompas, Olahraga Arung Jeram, Penelusuran Goa, Lingkungan Hidup, Search And Rescue ( Tim SAR ), Rock Climbing )
·        Al- Manar ( Komunitas Islam Fakultas Kehutanan )
·        Aktif dalam mengikuti seminar :
1.      Kuliah umum “ Perkembangan RISTEK di Bidang Kehutanan dan Lingkungan “ oleh MENTERI RISET dan TEKNOLOGI RI.
(Prof. Dr. Ir.Gusti Muhammad Hatta, MS)
2.      Kuliah umum “ Arang dan Pemanfaatannya di Bidang Kehutanan dan Energi lainnya “
3.      Kuliah umum “ Dendrologi dan Sistematika Tumbuhan  oleh Prof. Tukirin Partimihardjo dari LIPI “
4.      Kuliah umum “ Pelatihan Pembuatan Proposal PKM Prodi Kehutanan “
5.      Kuliah umum “ Penggunaan Habitat oleh Rekrekan ( Presbytis fredericae ) di Lereng Gunung Slamet
6.      Open House LDK ( Lembaga Dakwah Kampus ) Training Sukses Kuliah
7.      Seminar “ Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Pembangunan Kalimantan Selatan “
8.      Sertifikat “ Kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa ( LDKM ) “
9.      Seminar “ ENTREPRENEURSHIP  BREAKTHROUGH “
10. Training dan Bedah Buku “ JOKERS “ acara THE SECRET OF V-DAY
11.  Dan Sebagainnya,


Pengalaman Bekerja atau Kursus
1.      Bekerja sebagai Admin Kantor di Perusahaan Kontraktor PT. Jaya Makmur , tahun 2013
2.      Bekerja sebagai Agency di Perusahaan Asuransi Internasional ( Prudential ), tahun 2014-sekarang
3.      Kursus Jurnalistik pada tahun 2011, bulan Maret s/d Agustus
4.      Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris, Tulungrejo – Pare, tahun 2010-2011
5.      Pembina Muda Pramuka Kelas 12 SMA mengajar SD, tahun 2011-2012


Kemampuan dan Keterampilan
1.      Menyanyi Dangdut Koplo, Lagu Daerah dan Korea Pop.
2.      Membaca Puisi
3.      Membuat Makalah, Artikel dan Kliping yang menarik
4.      Jurnalistik
5.      Komputer ( Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point dan Internet )
6.      Pemasaran dan Penjualan yang baik ( Sistem Marketting )
7.      Berjiwa kepemimpinan Leader Ship
8.      Jaringan Sosial yang tidak terbatas ( Teman, Komunitas, Group, Organisasi dll )
9.      Terampil dalam bidang seni ( Menari Tradisional dan Tarian Kreasi )

Senin, 12 Mei 2014

MIKROSKOP | TUGAS BESAR PRAKTIKUM


MAKALAH TUGAS PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM
MIKROSKOP



AMANDA YULIANA
F1A012054
Kelompok 10
Assisten  : Abdullah


 

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2012

 
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “MIKROSKOP” ini. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas praktikum Biologi Umum.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.



Banjarbaru,      Desember 2012


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu aspek penting dalam peradabanmanusia. Seturut dengan perkembangan peradaban, aspek ini juga berkembang dari masa kemasa. Aspek ini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia; mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya memberikan dampak langsung terhadap keilmuan serta berbagai instrumen dan peralatan manusia. Salah satu hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah mikroskop. Mikroskop merupakan penemuan yang sangat berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selanjutnya; khususnya pada bidang ilmu kehidupan.Bagi bidang ilmu kehidupan, penemuan mikroskop memperkenalkan manusia pada berbagai kehidupan mikro yang belum diketahui manusia pada saat itu. Dengan mikroskop,manusia mengenal ruangan-ruangan kecil pada gabus yang saat ini dikenal dengan sel. Dari ditemukannya sel ini, terpicu berbagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan berbagai kehidupan mikroskopis.
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop.
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah mikroskop. Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda-benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1 mm), misalnya bagian-bagian dari sebuah sel. Keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan denga sel tumbuhan. Kemahiran dan ketelitian dalam menggunakan mikroskop sangat diperlukan. Hal dapat di dapat dicapai dengan mengenali baik bagian-bagiannya, fungsinya, serta cara penggunaan dan pemulihannya. Semakin ahli kita dalam menggunakan mikroskop maka akan semakin baik pula hasil pengamatan mikroskopis yang kita lakukan dengan menggunakan mikroskop.
Mikroskop sederhana yang biasa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya pengganti matahari. Cahaya masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarakan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Namun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian-bagian optik dan bagian-bagian mekanik. Dua nilai penting sebuah mikroskop ialah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua buah titik. Mikroskop merupakan alat bamtu utama dalam melakukan pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mempelajari struktur benda-benda yang kecil. Ada 2 macam mikroskop, yaitu mikroskop optik dan mikroskop elektron. Mikroskop optik yang sering digunakan adalah mikroskop biologi dan mikroskop stereo.
Salah satu pengukur objek miskroskopis adalah micrometer. Ada 2 macam micrometer yaitu micrometer objektif dan micrometer okuler. Alat ini dapat berfungsi apabila dipakai bersama-sama dengan mikroskop.
Sedangkan mahasiswa sendiri tidak semuanya mengerti tentang permasalahan diatas. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui macam-macam mikroskop, bagaian-bagain mikroskop dan fungsinya sserta hal-hal lain yang berhubungan dengan mikroskop itu sendiri.















B. Rumusan Masalah
1. Apa macam-macam MIKROSKOP?
2. Apa bagian-bagian miskr
oskop dan fungsinya?
3. Bagaimana sifat-sifat bayangan yang terbentuk pada mikroskop?
4. Bagaimana cara menggunakan mikroskop?

C. Manfaat
Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu agar mahasiswa, masyarakat dan umum dapat lebih mengenal tentang mikroskop dan mengetahui teknik penggunaan benar.

D. Maksud dan Tujuan
1. Mengetahui macam-macam mikroskop
2. Mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
3. Mengetahui sifat-sifat banyangan pada mikroskop
4. Melatih
agar mahasiswa menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman
    untuk melihat sediaan sederhana.




E. Metode Penulisan

Penulis mempergunakan metode internet untuk menyusun makalah ini dengan mengdowload materi-materi tentang mikroskop yang tersedia dalam layanan web.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap mikrobiologi. Yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati jasad renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek (1632- 1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana. Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (Kusnadi, 2003).
Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler. Dalam mikroskop baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat semu, tebalik dan diperbesar terhadap posisi benda mula- mula (Anonim, 2010).
Dua nilai penting sebuah mikroskop adalah daya pembesaran dan penguraiannya, atau resolusi. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar objeknya terlihat dibandingkan dengan ukuran sebenarnya. Daya urai merupakan ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dua titik yang dapat dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah (Campbell, 2000).
Mikroskop yang menggunakan cahaya disebut mikroskop optik. Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi mikroskop biologi atau monokuler dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis dan transparan. Penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam atau lampu. Mikroskop binokuler atau stereo digunakan un tuk pengamatan yang tidak terlalu besar, transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu (Tim Pengajar, 2010).
Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler (latin : mono = satu, oculus = mata). Kebanyakan objek yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop monokuler ini harus memiliki ukuran yang kecil atau tipis sehingga dapat ditembus cahaya. Bentuk dan susunan objek tersebut dapat dibedakan karena beberapa bagian objek itu lebih banyak menyerap cahaya dari pada bagian-bagian yang lain. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar dari pada wujud sebenarnya, hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang, hal ini disebut penguraian (Goldsten, 2004).
Semakin tipis bahan yang diperiksa semakin jelas nahan yang diperoleh. Cahaya yang dipantulkan dari suatu titik objek tidak dapat direkombinasi kagi untuk membuat titik lain yang sebenarnya, tetapi hanya sebuah piringan cahaya. Daya pembesaransebuah mikroskop, yaitu kemampuan untuk membeda- bedakan rincian halus, adalah sebanding dengan medium yang ditransmisi. Cahaya mempunyai panjang gelombang sekitar 0,5 mm dan daya pembesaran paling baik (meskipun menggunakan cahaya dengan gelombang paling pendek) adalah sekitar 0,45 mm obyek yang letaknya lebih dekat dari itu tidak akan diperbesar sebagai lebih dari satu objek (Abercombie, 1933).
Dibalik semua keunggulan dan kegunaannya, mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah. Peningkatan ukuran tanpa disertai gambar yang jelas tidak berarti banyak bagi seorang yang menggunakan mikroskop. Ini berarti tidak ada gunanya mendapat gambar yang besar tetapi kabur (W. lay. 1992)
Mikroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat suatu benda yang jaraknya dekat dengan ukuran yang sangat kecil (mikron) untuk diperbesar agar dapat dilihat secara detil. Sifat bayangan yang terjadi yaitu maya, terbalik dan diperbesar. Biasanya digunakan untuk melihat bakteri, sel, virus, dan lain-lain. (Organisasi.Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia 2008)

Bab iii
isi

1. Mikroskop cahaya

    Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal (monokuler) atau ganda (binikuler). Paada ujung bawah mikroskop terdapat dudukan lensa obektif yang biasa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.
Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin datar ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor. Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti cahaya matahari.
    Lensa objektif bekerja dalam pembentukan bayangan pertama. Lensa ini menentukan struktur dan bagian renik yang akan menentukan daya pisah specimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, merupakan lensa likroskop yang terdapat dibagian ujung atas tabung, berdekatan dengan mata pengamat. Lensa ini berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif. Perbesaran bayangan yang terbentuk berkisar antara 4-25 kali.Lensa kondensor berfungsi untuk mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan difokus, sehinga pengaturannya tepat akan diperoleh daya pisah maksimal, dua benda menjadi satu. Perbesaran akan kurang bermanfaat jika daya pisah mikroskop kurang baik.


2. Mikroskop Stereo

    Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Mikroskop stereo memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah: (1) ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati, (2) sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga perbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan fokus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus.

3. Mikroskop Elektron

    Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakukan pembesaran obyek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.
Macam –macam mikroskop elektron:
1)Mikroskop transmisi elektron (TEM)
2) Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)
3) Mikroskop pemindai elektron
4) Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)
5) Mikroskop refleksi elektron (REM).

4. Mikroskop Ultraviolet

    Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa.

5. Mikroskop Pender (Flourenscence Microscope)

    Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar.

6. Mikroskop medan-gelap

    Mikroskop medan gelap digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop medan-gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa hanya dalam hal adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas cahaya yang dapat dilihat.
Berkas cahaya dari kerucut hampa ini dipantulkan dengan sudut yang lebih kecil dari bagian atas gelas preparat.


7. Mikroskop Fase kontras

    Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam keadaan alamiahnya : tidak diberi warna dalam keadaan hidup, namun pada galibnya fragma benda hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing tincram tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fase kontras. Prinsip alat ini sangat rumit.apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui materi sekitar inti.
Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nukleus (dan unsur lain yang sejauh ini tak dapat dilihat menjadi dapat dilihat.
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA MIKROSKOP

    Sifat bayangan pada mikroskop di tentukan pada 2 lensa, yaitu lensa objekif dan lensa okuler. Lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik dan diperkecil. Sedngkan lensa okuler mempunyai sifat bayangan nyata, tegak dan diperbesar. Benda yang diamati diletakkan sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata kita tepat berada I lensa okuler.
    Mata pengamat berada dibelakang lensa objektif yang kebetulan bayangan dari okuler tepat di titik fokus lensa okuler dinamakan pegamat secara rilks dan pengamatan dilakukan secara terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Mikroskop yang terdiri dari lensa positif  bayangan akhir berada jauh tak terhingga, yang memiliki sifat bayangan diperbesar, maya dan tegak.


Jenis-Jenis Mikroskop
Mikroskop Sederhana

Mikroskop berasal dari bahasa Yunani. Yaitu terdiri dari ( kata MICRON = kecil dan SCOPOS = tujuan) adalah sebuah alat untuk melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.

Mikroskop Cahaya

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa obyektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yg ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.
* Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai “apertura” yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
* Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
* Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannya pun akan kurang optimal.

Mikroskop Elektron

Dari berbagai Mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500.000 kali.. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.



Mikroskop Kamera

Mikroskop kamera merupakan inovasi baru pengamatan preparat. Sistem ini memungkinkan kemudahan dan kenyamanan pengamatan data mikroskop, terutama untuk pengamatan yang melibatkan banyak pengamat dalam waktu bersamaan. Inovasi baru dalam sistem ini terutama dalam hal penampilan, dan penyimpanan data dalam bentuk data elektronik. Sehingga visualisasi pengamatan preparat mikroskop dapat ditampilkan melalui layar televisi, LCD/ DLP proyektor, atau komputer dan dapat disimpan sebagai gambar atau movie.












Struktur Mikroskop beserta komponennya:

Komponen-komponen mikroskop terdiri dari:
  1. Lensa okuler:  Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
  2. Tabung mikroskop: Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
  3. Makrometer (sekrup pengarah kasar): Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.
  4. Mikrometer (sekrup pengarah halus): Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
  5. Revolver: Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki
  6. Lensa objektif: Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
    Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
  7. Panggung mikroskop: Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
    Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
    Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
  8. Diafragma: Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
  9. Kondensor: Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
  10. Lengan mikroskop: Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
  11. Cermin reflektor: Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
  12. Kaki mikroskop: Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.



Mempersiapkan Mikroskop
  1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
  2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kearah cahaya.
  3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.
  4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.
  5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.










Cara Penggunaan Mikroskop
  1. Jarak mata-okuler: Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
  2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).
  3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambar yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
  4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
  5. Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.







Perawatan Mikroskop
  1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
  2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.
  3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
  4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
  5. Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan fokus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
  6. Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organik. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
  7. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.







Menghitung Perbesaran Gambar
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa sebuah mikroskop memiliki dua macam lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Kedua lensa tersebut memiliki ukuran pembesaran tertentu. Pembesaran total untuk panjang tabung yang digunakan diperoleh dari pembesaran pada objektif dikalikan dengan pembesaran yang tertera pada okuler.

perbesaran objektif x perbesaran okuler = perbesaran total
10 x 8 = 80 x
10 x 12,5 = 125 x
40 x 8 = 320 x
40 x 12,5 = 500 x
Perbesaran total 80-125x (perbesaran rendah) dan 320-500x (perbesaran tinggi) yang diberikan pada contoh sudah cukup untuk memenuhi persyaratan normal. Perbesaran rendah (3,5 x 8 atau 3,5 x 12,5, yaitu perbesaran total 30-40x) dapat memperlihatkan tampak umum dari suatu cuplikan dan biasanya digunakan untuk pengamatan pertama pada seluruh cuplikan.
Preparasi Sample
  1. Setetes air ditempatkan pada objek glass.
  2. Objek/spesimen diletakkan pada air tersebut.
  3. Cover glass ditempatkan pada bagian atasnya denga cara miring dan turunkan secara perlahan serta diusahakan agar tidak terbentuk gelembung udara. Pembentukkan gelembung udara dapat menyebabkan kualitas gambar menjadi kurang bagus atau tidak jelas.
  4. Air harus mengisi ruang antara objek glass dan cover glass; jika air tersebar ke bagian lain dari objek glass, kelebihan ini harus dikeringkan (misal dengan tisu) dengan hati-hati.
  5. Jika objek sudah terdapat dalam bentuk suspense cairan, tetesan suspense dapat digunakan tanpa harus meneteskan air terlebih dahulu pada permukaan objek glass.
Prosedur Kerja Mikroskop
1. Menyiapkan Mikroskop
a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihapan.
b. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel. Jangan sekali-kali menggosok lensa dengan kain.
c. Membuka kotak peralatan, keluarkan cawan petri yang berisi kaca benda dan kaca penutup.
Membersihkan kain benda dengan kain katun atau kertas saring.
d. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya, buku penuntun dan catatan,
bahan-bahan untuk praktikum. Menyingkirkan yang lainnya pada tempat lain yang sudah disediakan.
2. Mengatur Masuknya Cahaya ke Dalam Tubus
2.1. Memperhatikan keadaan ruang praktikum, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang (dari depan, kiri, atau kanan) kemudian mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut dan membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi lubang sedang. Mengatur posisi mikroskop
yang memiliki kondensor mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa kondensor menggunakan cermin cekung.

2.2. Mengatur posisi revolver sehingga objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klik.
2.3. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau tubus turun maksimal.
2.4. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata kanan (perlu latihan) akan nampak medan bundar putih (medan pandang). Jika terangnya tidak merata, maka kita menggerakkan sedikit cermin sampai terangnya rata. Kalau terlalu silau, kita mempersempit diafragma atau lubang pada lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, maka kita membuka diafragma, pasang lubang lebih besar pada lempeng.
2.5. Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.


3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
3.1. Memutar pengatur kasar atu makrometer ke arah empu jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil, kemudian sebaliknya. Apa yang terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya miring atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan bergerak naik turun apabila memutar makrometer dan mikrometer.
3.2. Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.3. Jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm. Jika jarak itu longgar, maka kita memutar makrometer untuk menurunkan tubus sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
3.4. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan pandang sampai muncul bayangan, kalau tubus telah terangkat setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan, maka kita mengulangi langkah 3.3 kembali, kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka kita meneropong terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan jelas garis atau batasan-batasannya.
3.5. Memeriksa perbesaran lansa okuler dan objektif dan perbesaran bayangan tersebut.
3.6. Mengeluarkan preparat yang telah diamati.
4. Membuat Preparat Sederhana
4.1. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan kemudian dipegang serata mungkin.
4.2. Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
4.3. Mencabut satu serat kapas atau kapuk dengan pinset dan meletakkannya di tengah tetesan air. Menggunakan silet untuk mengambil bagian epidermisnya, dan mengirisnya setipis mungkin. Kita mengirisnya setipis mungkin setelah itu meletakkannya di preparat.
4.4. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara  ibu jari dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang berlawanan.
4.5. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat tetesan air dengan kemiringan 45º kemudian dilepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Menyerap kelebihan air yang merembes di tepi kaca dengan kertas saring.
4.6. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan mengamati seperti langkah 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5.
5. Mengganti Perbesaran
5.1. Apabila pengamatan sudah berhasil, 3.4 dan 3.5, bayangan yang nampak akan dibesarkan lagi dan jangan menyentuh posisi preparat atau tubus.
5.2. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (kuat) tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik (periksa perbesaran)
5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan yang lebih besar dari bayangan yang diamati.
5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar, kita menaikkan tubus dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari, memutar revolver kembali untuk menempatkan posisi lensa objektif lemah (pendek) pada posisi semula tanpa mengubah posisi preparat kemudian mengulang lagi langkah 3.3, 3.4, 3.5 lanjut ke 5.1, 5.2, 5.3, sampai berhasil.
5.5. Menaikkan tubus apabila akan mengamati bahan lain dan mengeluarkan preparat yang sudah diamati kemudian membersihkan kaca benda dan kaca penutup.
5.6. Membuat sediaan baru sesuai langkah baru 4.1 sampai 4.6.
5.7. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop,
perhatikan hal-hal berikut :

i. Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan tetapi kita harus mengeluarkannya.
ii. Membersihkan preparat basah dengan kertas saring atau lap katun (kaca benda + kaca penutup) kemudian menyimpannya dalam cawan petri dan memasukkannya ke dalam kotak perlengkapan.
iii. Membersihkan badan mikroskop dengan kain panel, menurunkan tubus serendah mungkin.
iv. Menyimpan mikroskop ke dalam kotak mikroskop.
v. Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan lap katun dan disimpan dalam kotaknya.
vi. Menyimpan sendiri peralatan yang telah dibawa untuk kegiatan berikutnya.
vii. Membuang sisa bahan yang tidak digunakan lagi di tempat sampah yang tersedia.
  1. Dasar kerja mikroskop
       Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.

  1. 1.       Pengamatan dengan akomodasi maksimum
       Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).
Perhatikan gambar !
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M  =          Moby x Mok
M  =          (Si/So) x (PP/f okuler + 1)

  1. 2.       Pengamatan dengan mata tidak berakomodasi
       Untuk pengamatan dengan mata tidak berakomodasi, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus berada pada titik jauh mata. Perhatikan gambar !
Perbesaran yang diperoleh adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu:
M  =          Moby x Mok
M  =          (Si/So) x (PP/f okuler)









  1. Panjang Mikroskop
Panjang mikroskop adalah jarak lensa obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan dalam bentuk :
Untuk mata berakomodasi
d          =          Si (ob) + So (ok)
Keterangan :
d          =          Panjang Mikroskop
Si (ob)    =          Jarak Bayangan Lensa Obyektif
So (ok)   =          Jarak Benda Lensa Okuler
Untuk mata tidak berakomodasi
d          =          Si (ob) + f (ok)
Keterangan :
         =          Panjang Mikroskop
Si (ob)    =          Jarak Bayangan Lensa Obyektif
f (ok)      =          Jarak Fokus Lensa Okuler















Pembahasan
    Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih dari pada wujud sebenarnya dan mikroskop membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh mata telanjang.
    Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin. Makanya kita harus menghindarkan perlakuan yang dapat membuat benturan dengan komponen tersebut.
Mikroskop mempunyai komponen-komponen pendukung seperti :
1. Kaki mikroskop, sebagai alas tempat tumpuan berdiri.
2. Tiang, tempat bersendi lengan mikroskop, atau pegangan dengan sumbu inklinasi.
3. Lengan atau pegangan mikroskop, yang dipegang bilamana diangkat.
4. Cermin, alat penangkap dan pamantul cahaya.
5. Pengatur kondensor, bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
6. Kondensor, lensa yang menghimpun berkas cahaya dari cermin masuk ke lubang
    meja sediaan.
7. Diafragma, alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang
    termasuk ke kondensor.
8. Meja sediaan, tempat meletakkan kaca benda (objek glass).
9. Sengkeling, penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
10. Penggerak Mekanis, alat pengatur letak kaca benda pada meja.
11. Lubang meja sediaan, lubang di tengah-tengah meja sediaan tempat lewatnya
      cahaya dari kondensor masuk ke objek glass terus ke lensa objektif.
12. Makrometer, pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara
      kasar.
13. Mikrometer, pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara
      halus.
14. Tubus atau tabung okuler, pada ujung atasnya terdapat lensa okuler.
15. Revolver atau pemutar objektif, cakram tempat melekatnya lensa objektif
      berbagai ukuran.
16. Lensa objektif, yang berfungsi adalah yang menghadap tegak lurus pada meja
      sediaan, menerima bayangan sediaan kemudian membesarkannya.
17. Lensa okuler, yang diintip oleh mata pengamat,menerima bayangan dari objektif.


Bab v
Kesimpulan dan saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan Isi, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mikroskop merupakan alat bantu untuk melihat sesuatu yang berukuran sangat kecil (benda renik),
2. Mahasiswa mampu mengenali dan mengetahui bagian-bagian mikroskop biologi dan fungsinya. Masing-masing, serta mampu dan terampil menggunakan mikroskop biologi tersebut dengan cepat dan aman untuk melihat sediaan sederhana,
3. Mikroskop memiliki komponen-komponen dari kaca yang mudah rusak, berupa lensa-lensa dan cermin,
4.  Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan biologi,
5. Alat utama dalam mikroskop yang digunakan untuk mengamati adalah lensa objektif dan lensa okuler,
6. Mikroskop yang biasa digunakan dalam laboratorium biologi adalah mikroskop monokuler,
7. Mikroskop juga memiliki kelemahan yaitu daya pisah, bukan daya pembesaran. Daya pisah adalah kemampuan untuk membedakan dua titik yang berdekatan sebagai titik yang jelas seta terpisah.
B. Saran

1. Laboratorium: Sebaiknya alat-alat yang disediakan laboratorium diperhatikan,
    sehingga praktikan tidak menggunakan alat yang kurang baik,
2. Asisten: Sebaiknya asisten tidak meninggalkan praktikan saat percobaan
    berlangsung,
3. Mahasiswa: Praktikum mikroskop ini harus diperhatikan dengan baik karena
    mikroskop sangat penting dalam kegiatan biologi.
Daftar pustaka


(diakses pada tanggal 8 Desember 2012 )
(diakses pada tanggal 8 Desember 2012 )
(diakses pada tanggal 8 Desember 2012 )
(diakses pada tanggal 8 Desember 2012 )
http://id.wikipedia.org/wiki/mikroskop.
(diakses pada tanggal 8 Desember 2012 )

Abercombie, M. I993. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, N.A. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid I. Jakarata: Erlangga.
Goldsten, Philip. 2004. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 10 Edisi 11. PT Ikrar Mandiri Abadi. Jakarta.
Kusnada. Dkk. 2003. Mikrobiologi. Bandung: Jica.
Tim Pengajar. 2010. Penuntun Praktikulum Biologi Dasar. Jurusan Biologi FMIPA UNM. Makassar.
W. Lay. 1992. Mikro biologi. Bogor: CV. Raja Wali





BY POST : AMANDA YULIANA | F1A 012 054 | KEHUTANAN UNLAM